BN Online, Surabaya----Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi V, Bambang Haryo, mengkritisi pembangunan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) yang dinilai tidak sesuai standar.
Menurut Bambang, mengacu pada standarisasi, Tol Sumo mesti menggunakan konstruksi rigid pavement atau jalan cor di atasnya harus diaspal setebal 5 centimeter.
Sedangkan di Tol Sumo sendiri tidak menerapkan standarisasi tersebut.
"Banyaknya korban kecelakaan di Tol Sumo ini jelas kesalahan konstruksi jalan, bukan kelalaian pengguna jalan. Lihat saja, jalan yang menggunakan konstruksi rigid pavement atau jalan cor pasti sangat membahayakan. Semakin lama dilintasi, jalan itu akan semakin tajam, belum lagi kena hujan pasti akan licin," kata Bambang.
Data dari RTMC Polda Jatim yang didapat politisi Partai Gerindra ini, tercatat selama tahun 2017, sudah ada 61 kecelakaan.
"Dari kecelakaan itu, 95 persen karena pecah ban. Sedangkan di Bulan September 2018, tercatat 12 kecelakaan termasuk kecelakaan yang melibatkan Kapolres Tulungagung yang menelan dua nyawa," beber Bambang.
Untuk itu, Bambang meminta agar Menteri PU dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) segera memperbaiki konstruksi tersebut agar tidak semakin banyak korban jiwa.
"Menteri PU dan BPJT dan pengelola adalah orang yang paling bertanggung jawab. Harus ada perbaikan yang dilakukan. Jika tidak, saya akan permasalahkan ini," tegasnya.(*).
Editor : | BN Online | Dny.