BN.Online Bantaeng,-- Kemarin, Muhammad Ishak, Kepala Rutan Bantaeng baru saja melaksanakan kegiatan Sharing Session bersama Warga Binaan terkait menumbuhkan minat beribadah dari Warga Binaan pada hari Senin, 15 Oktober 2018 usai Sholat Duhur berjamaah, dilaksanakan dan bertempat di dalam Mesjid dan Aula Mesjid At-Taubah.
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh Warga Binaan Rutan Bantaeng, ini berfokus pada hal-hal yang menjadi kendala bagi Warga Binaan yang jarang melaksanakan Ibadah Sholat tepat waktu di Mesjid At-Taubah Rutan Bantaeng.
“Kalian harus berprinsip bahwa Ibadah kepada Sang Pencipta adalah sebuah Kebutuhan yang harus kita penuhi. Diibaratkan kebutuhan kita terhadap makanan untuk memperoleh energi setiap hari, seperti itulah Ibadah. Kita harus memposisikan diri kita untuk memenuhi kebutuhan Ibadah tersebut untuk mendapatkan ketenangan hati jiwa dan pikiran. Apalagi bagi Warga Binaan yang memang masuk di Rutan Bantaeng ini untuk kembali mengembalikan dirinya seperti semula (tidak berbuat kejahatan/pelanggaran)”. Pesan Ishak di tengah Sharing Session yang dibuatnya.
Ishak Juga menambahkan bahwa Kegiatan ini merupakan pendekatan Persuasif yang bertitik pada membangun kedekatan emosional antara pegawai Rutan Bantaeng dan Warga Binaannya agar semua jenis Pembinaan yang kita berikan dapat diterima baik oleh mereka dan bisa di habituasikan selama mereka menjalani masa pidana.
Selama sesi curhat ini berlangsung, Ishak juga menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh Warga Binaan melalui kotak saran yang memang diperuntukkan bagi WBP yang ingin menyampaikan keluh kesahnya selama menjalani masa pidana. Seperti keinginan untuk pindah kamar karena merasa tidak cocok dengan teman kamarnya dan masalah Justice Collaborator.
“Masalah cocok atau tidaknya dengan teman kamarnya, saya kira itu adalah relative. Dan warga binaan juga harus pintar-pintar untuk menyesuaikan diri dengan keadaan sekitarnya. Warga binaan juga harus bisa untuk memahami karakter dari teman kamarnya. Jadikan kamar yang kalian tempati itu sebagai ajang untuk melatih diri kalian untuk bisa beradaptasi dengan berbagai jenis lingkungan”. Jawaban Ishak mengenai Warga Binaan yang selalu memiliki keinginan untuk pindah kamar.
Terakhir, mengenai Justice Collaborator, Beliau kembali menegaskan bahwa tidak ada perlakuan special apapun bagi warga binaan yang mendapat atau tidak meendapatkan Justice Collaborator. Semua ini dikembalikan lagi dari Pihak luar yang memang berwenang untuk memberikan Justice Collaborator tersebut. Pihak Rutan hanya melakukan semua persyaratan yang dibutuhkan warga binaan untuk mendapatkannya.
Dan jika memang warga binaan mendengar bahwa di daerah lain bisa dengan mudah mendapatkan Justice Collaborator, kami siap memfasilitasi warga binaan tersebut untuk pindah.
Editor | BN.Online Sul Sel | Edhy