BN Online, Pasangkayu----Besarnya anggaran yang dikucurkan ke desa, harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangunan dan pengembangan ekonomi desa. Pembangunan di desa hendaknya tidak dilakukan secara monoton, tetapi melalui program yang berbasis inovasi
.
Itu disampaikan Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa saat membuka kegiatan Bursa Inovasi Desa, disalah satu aula hotel di Pasangkayu, Rabu (7/11/18). Kegiatan ini dihadiri oleh 59 perwakilan desa dan 12 perwakilan kecamatan yang ada di Pasangkayu.
Kata dia, program berbasis inovasi dimaksudkan untuk menumbuh kembangkan produk-produk unggulan desa, ataupun untuk mengembangkan ekonomi kreatif masyarakat. Dengan demikian, ditiap-tiap desa nantinya akan terdapat produk unggulan tertentu yang akan menjadi ciri khas desa tersebut.
“ Anggaran yang diturunkan ke desa di masa kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini cukup besar. Anggaran satu desa di Pasangkayu bahkan ada yang sudah mencapai Rp. 2,5 miliar lebih. Anggaran yang besar itu harus dimaksimalkan untuk pembangunan, menumbuhkan usaha kecil dan menengah di desa. Agar kesejehtaraan masyarakat desa semakin meningkat” terangnya.
Sambung dia, untuk mendukung kesuksesan program berbasis inovasi ini, pemerintah desa juga harus mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam setiap jenjang pembangunan desa. Sehingga pembangunan desa betul-betul sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“ Anggaran desa digunakan dengan sistem swakelola. Pemerintah desa harus memperhatikan hal ini. Agar masyarakat merasa dilibatkan dalam pembangunan. Anggaran desa tidak boleh dimonopoli oleh oknum tertentu saja” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan pemerintah desa agar tetap bekerja secara profesional, serta mengaktifkan pelayanan dikantor desa.
Kegiatan Bursa Inovasi Desa ini sendiri merupakan kali kedua digelar di Pasangkayu. Kegiatan itu menampilkan produk-produk unggulan desa, kearifan lokal desa, serta potensi wisata dan dan potensi lainnya yang ada setiap desa di Pasangkayu.(E Syam).
Editor : | BN Online | Dny