Lagu Indonesia Bekerja, ini sendiri merupakan ciptaan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, dimana untuk koreografer dari lagu tersebut merupakan ciptaan dari Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Perempuan Kelas II A Jakarta.
Kepala Rutan Kelas II B Bantaeng, Muhammad Ishak, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat demi menjadi bagian sejarah dari Rekor MURI Indonesia 2019.
“Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh warga binaan yang telah bersedia mengikuti latihan yang telah dimulai sejak hari pertama sampai pada hari ini, mereka telah menjadi bagian dari sejarah untuk yang kedua kalinya, setelah ditahun sebelumnya mereka juga telah bersama-sama menjadi saksi sejarah untuk tarian Poco-Poco. Saya sangat bangga, dan sekali lagi terima kasih atas kerjasamanya”. Ungkap Ishak usai mengikuti tarian kolosal bersama warga binaan lainnya.
Tak lupa, Ishak juga mengapresiasi kepada jajaran yang telah bersedia menjadi guru tari bagi sejumlah warga binaan yang mengikuti kegiatan ini.
“Tak semua orang bisa menjadi guru yang baik, apalagi warga binaan yang terdapat di dalam Rutan Bantaeng memiliki masing-masing watak dan perilaku yang berbeda. Tapi semua itu bisa diatasi oleh beberapa pegawai yang dengan sabar dan tekun mengajar para warga binaan menghapal gerakan demi gerakan dengan berbagai metode agar warga binaan bisa dengan mudah dan cepat menghapal tarian yang baru saja kita tampilkan bersama. Semoga apa yang kita lakukan bisa bernilai ibadah dimata Allah SWT”. Tambahnya.
Pelaksanaan Tarian Kolosal Indonesia Bekerja ini berlangsung pada pukul 09:30 WITA bertempat Lapangan Rutan Bantaeng yang diikuti oleh 70 orang Warga Binaan Pemasyarakatan dan seluruh pegawai Rutan Kelas II B Bantaeng, yang bertujuan agar warga binaan bisa terus memberikan karya yang terbaik bagi bangsa dan negara meskipun sedang dalam menjalani masa pidana.
Editor |BN.Online Sul Sel |Edhy