BN Online, Pasangkayu---Kemelut antara mantan Anggota DPRD Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulbar periode 2014-2019 Ikram Ibrahim dan Lembaga Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Pasangkayu terkait postingan Ikram di Media Sosial (Medsos) yang dianggap melecehkan dan mencemarkan nama baik Organisasi Kepemudaan GP Ansor saat ini telah menemui titik terang. Hal ini dapat dilihat dengan niat baik Ikram Ibrahim untuk melakukan permintaan maaf baik secara tertulis maupun secara terbuka Dngan mengadakan konferensi Pers bersama rekan-rekan media, Jumat (20/9-2019).
Dalam konferensi Pers, perwakilan dari GP Ansor dihadiri langsung oleh Ketua GP Ansor Pasangkayu Abd Hakim dan pengurus Wilayah GP Ansor SulbarJainuri.
Menurut Jainuri bahwa penyelesaian secara kekeluargaan ini dilakukan karena melihat ikhtakad baik dari Ikram Ibrahim yang ingin melakukan permintaan maaf secara langsung dan terbuka serta kesadaran Ikram Ibrahim yang mengakui semua kesalahannya.
"Kami dari GP Ansor melihat ikhtikad baik Ikram Ibrahim dan kami dari GP Ansor melihat itu dan lebih mengutamakan sifat kekeluargaan," ungkapnya.
Sementara itu dalam pernyataan tertulisnya, Ikram Ibrahim membacakan Surat permohonan maaf atas postingannya di Medsos dalam hal ini Facebook (FB) yang membuat ketidak nyamanan kepada pengurus GP Ansor Kab Pasangkayu dan se Indonesia pada umumnya serta kiyai-kiyai Nahdalatul Ulama.
"Saya memohon maaf atas semua postingan yang di anggap sebagai ujaran kebenvian dan berita bohong kepada GP Ansor dan saya berjanji akan menghapus akun FB saya serta tidak akan mengulanginya lagi," ujarnya.
Ikram Ibrahim juga mengatakan, setelah dirinya mengikuti pelatihan Dasar yang dilaksanakan GP Ansor beberapa waktu lalu, dirinya berjanji akan menjaga Marwah Lembaga Ansor, Banser dan NU sebagai rumah besar Warga Nadiyyin.
Ditempat yang sama, Ketua GP Ansor Kab Pasangkayu Abd Hakim mengatakan bahwa dirinya bersyukur melihat ikhtikad baik dari Ikram Ibrahim yang mau merubah diri dan membantu serta ingin bergabung ke GP Ansor untuk mengetahui lebih banyak kegiatan yang dilakukan oleh Pemuda-pemuda Ansor. Namun menurutnya semua itu tidak menjadi tolak ukur untuk menerimanya, namun ada beberapa tahapan yang perlu dilalui olehnya.
"Kami sadari bahwa apa yang dilakukan oleh yang bersangkutan bisa jadi karena ketidak tahuannya terhadap GP Ansor atau karena kiriman media dari orng-orang atau kelompok yang tidak senang dengan GP Ansor, sehingga Ikram Ibrahim turut membagikan berita-berita yang bohong atau tidak benar tersebut," jelasnya. (E Syam)
Editor : | BN Online | Dny