Rabu, 18 September 2019

Merasa Disudutkan Ketua Forum Orang Tua Murid Makassar, LSM PERAK : Apa Kapasitasmu ?

Tags


BN Online, Makassar---Pernyataan Ketua Forum Orang Tua Murid Makassar, Herman Hafid Nassa dalam menanggapi pemberitaan Media Online yang membahas dugaan adanya murid “Siluman” di SMAN 17 Makassar, membuat Ketua LSM PERAK Sulawesi Selatan, Adiarsa MJ naik pitam.

Dalam keterangan persnya, Adiarsa mempertanyakan kapasitas Herman Hafid angkat bicara menanggapi hasil investigasi dan penulusuran terkait adanya dugaan siswa "letjen" atau siswa belakangan yang masuk di SMA Negeri 17 Makassar.

“Apa kapasitasnya ini orang membela dan angkat bicara terkait hasil investigasi dan penulusuran kami. Kalaupun kebijakannya Gubernur, seperti apa klasifikasinya itu siswa yang anda masukkan," terangnya, Selasa dini hari (17/9/19).

Iapun mengatakan, kebijakan Gubernur Sulsel itu menampung siawa yang memang belum bersekolah. Namun, kami punya data siswa yang sudah bersekolah di sekolah swasta kemudian ditarik kembali dimasukkan di SMA Negeri 17 Makassar.

"Plt Kadis Pendidikan sudah ngomong ke kami statusnya itu siswa hanya titipan dan hanya yang memang belum mendapatkan sekolah. Artinya, yang sudah bersekolah lalu dapindahkan kembali itu tidak dibenarkan," ungkap Adiarsa.

Total keseluruhan siswa yang diakomodir menurut Herman Hafid berjumlah 230 siswa untuk tingkat SMA dan
100 siswa untuk tingkat SMK.

"Wajar kalau kami pertanyakan jumlah itu apakah sudah mewakili semua siswa yang belum bersekolah ataukah ada oknum yang mengambil kesempatan dan keuntungan dalam hal ini," ucapnya.

Adiarsa menambahkan, pihaknya akan memperpanjang tudingan Herman Hafid yang menyudutkan lembaganya.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Divisi Hukum kami. Kami pastikan langsung melakukan upaya hukum kepada Herman Hafid sekaligus upaya pembuktian,” tegasnya.

Pihaknya, juga akan mempolisikan terkait tudingan adanya tuduhan Herman Hafid yang mengatakan adanya siswa yang tidak terakomodir dibawa oleh anggota LSM PERAK di SMAN 17 Makassar.

"Siapa di Dinas atau di SMAN 17 yang pernah ditemui anggotaku untuk memasukkan siswanya, kasih lihatka orangnya?. Ini pencemaran nama baik Lembaga kami," jelasnya.

Ia mengingatkan agar Herman Hafid jangan jadi pahlawan kesiangan.

"Kami di PERAK selalu mengedepankan silaturrahmi dan sikap santun. Namun, kalau anda jual pasti kami beli," pungkas Adiarsa.(**)


News Of This Week