BN Online, Pasangkayu---Aksi Solidaritas yang tergabung dari Mahasiswa, Beberapa Ormas dan Insan Pers Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulbar yang mengatas namakan Gerakan 30 September 2019, "Tolak RUU Kontroversial dan usut tuntas oknum pelaku kekerasan terhadap jurnalis dan Mahasiswa", berlangsung damai dan tertib. Ini menunjukkan bahwa antara aparat Kepolisian, Mahasiswa dan Insan Pers di Kabupaten Pasangkayu tetap bersinegritas, Senin (30/09-2019).
Dalam aksi tersebut diterima langsung oleh Wakil Ketua 1 DPRD Pasangkayu Yaumil Ambo Djiwa dan sekitar 15 Anggota DPRD lainnya. Dalam orasinya, perwakilan Jurnalis meminta kepada DPRD Pasangkayu untuk menyampaikan ke DPR RI dan Kapolri untuk mengusut tuntas aksi kekerasan yang dirasakan beberapa insan Pers dibeberapa Daerah saat mengambil gambar dalam aksi Drmonstrasi menolak RUU Kontroversial.
Sementara itu, perwakilan Mahasiswa sekaligus Kordinator Lapangan (Korlap) Muh Rabbib juga meminta kepada DPRD Pasangkayu dan Polres Matra untuk mengusut tuntas segala aksi kekerasan baik kepada Insan Pers maupun terhadap Mahasiswa yang telah menelan korban jiwa.
"Usut Tuntas dan adili oknum pelaku kekerasan terhadap Insan Pers dan Mahasiswa serta aksi penembakan yang menewaskan rekan Mahasiswa kami," ujarnya.
Dalam kesempatan itu pula, Wakil Ketua 1 DPRD Kab Pasangkayu Yaumil Ambo Djiwa menyampaikan bahwa selaku perwakilan Rakyat, dirinya bersama anggota DPRD yang sempat hafir berjanji akan membuat surat resmi ke DPR RI dam Kapolri untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan Mahasiswa hari ini.
"Kami akan sesegera mungkin membiat surat resmi dan menyampaikan semua aspirasi Mahasiswa dan rekam jurnalis hari ini agar dapat didengarkan langsung oleh Pusat," tegasnya.
Usai menyampaikan orasi, aksi damai ini kemudian dilanjutkan dengan pembacaan petisi serta penandatanganan petisi oleh Kapolres Matra Made Ary Pradana dan perwakilan FPRD Pasangkayu yang diwakili langsunf oleh Yaumil Ambo Djiwa. (E Syam)
Editor : | BN Online | Dny
