BN Online, Jeneponto---Kantor Kelompok Internet Masyarakat (KIM ) yang berlokasi di dekat Jalan Lingkar atau Jalan Pannara Tembus Bulo- bulo Kelurahan Empoang Selatan Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan, diduga tidak jelas manfaatnya, karena Kantor KIM yang sama sekali tidak mirip Kantor ini,melainoan mirip rumah, menelan Dana dari KPDT kurang lebih Rp1 M pada Tahun 2015/2016.
Dari pantauan wartawan, kalau dilihat Bangunannya, mirip Rumah Tinggal, Papan nama Kantor tidak ada sama sekali.
Ketua Serikat Pers Reformasi Nasional ( SEPERNAS ) DPC Jeneponto, Muhammad Arif kepada bn online Jeneponto, Minggu 27 Oktober 2019, tadi siang mengakui dirinya (Muh Arief) menemui orang yang tinggal di Kantor KIM yang mirip rumah tinggal ini pada Hari Sabtu (26/10/2019) Pukul 17.00 Wita.
Keadan Kantor/Rumah tertutup rapat mulai dari pagar hingga pintu masuk, setelah lama mengetuk, akhirnya keluar juga orang yang ada didalam Rumah/Kantor tersebut dia adalah.Ir. H. Arifin yang tinggal di Rumah atau Kantor KIM tersebut dan mengaku sebagai Kepala Seksi Pos dan Telekomunikasi Kominfo Jeneponto.
Ir. H. Arifin kepada Ketua Sepernas mengatakan dirinya tinggal di Kantor KIM karena tidak ada yang merawat ini Komputer yang berjumlah 15 unit, 13 unit masih baik dan 2 unit rusak dari awal yaitu Tahun 2016, semua Komputer ini dari Jakarta yaitu KPDT.. Pernah ada kegiatan di Tahun 2017, tapi tidak lama sehingga sampai Hari ini tidak ada kegiatan karena tidak ada jaringan,akunya.
Menurut warga BTN Anwar Jaya yang bertetangga dengan Rumah/ Kantor kantor namun orang itu, tidak ingin namanya dimediakan, dia menduga Kantor tersebut sengaja di bangun di daerah yang tidak terjangkau Jaringan agar bisa dijadikan Rumah Pribadi oleh Ir.H.Arifin dalam hal ini, papan petunjuk / papan Nama Kantor juga tidak ada bahkan tanda tanda bahwa itu adalah Kantor, tidak ada sama sekali.
Masih di dalam Rumah / Kantor tersebut, H Arifin mengatakan "karena tidak ada lahan dari Pemda Jeneponto.maka Saya yang sediakan Lahan disini dan yang punya lahan Orang Jakarta tapi sudah lupa Namanya karena sudah lama yaitu Tahun 2015"ungkap H Arifin.
Padahal yang bayar tanahnya adalah H. Arifin sendiri dengan harga Rp 400 ribu per Meter, dibeli 20X20 meter dan dibangun 15X15 Meter.Namun Anehnya diduga Lahan itu adalah milik Ir. H. Arifin sendiri.
Bangunan ini selesai dikerja hanya 1 Bulan dengan biaya tukang H. Arifin yang bayar namun Kepala Seksi Pos dan Telekomunikasi Kominfo Jeneponto ini masih berbelit-belit dan mengatakan tidak tahu siapa kontraktornya, PT mungkin karena kulupami katanya kepada Ketua Sepernas. Bahkan beraninya H. Arifin mengatakan tidak ada lahan dari Pemda Jeneponto. Lebih aneh lagi, Proyek ini terlaksana karena ada temannya di KPDT atas Nama Susilo yang menghubungi H. Arifin untuk dibangun Kantor yang mirip rumah sehingga diduga ada permainan kongkalikong.ujar M Atief.(Agus Munte)
Editor : | BN Online | Dny