Kamis, 10 Oktober 2019

Idris : Pelaku Usaka dan UKM Tidak Boleh Gaptek


BN Online, Mamuju Sulbar---Sekprov Sulbar, Muhammad Idris membuka  Pelatihan Pengembangan Usaha Bagi Pelaku Umum UMKM Tingkat Pemprov Sulbar yang digelar oleh di Hotel Luke’s Mamuju, Rabu, 9 Oktober 2019.

“ Pelaku usaha mikro dan UKM  tidak boleh gaptek, jangan  mengatakan saya cuma UKM kecil sehingga tidak memasarkan produknya. Di era industri teknologi modern, pasti akan tertinggal,” kata Idris.

Lebih lanjut dikatakan, Sulawesi Barat sebagai Provinsi ke-33 memiliki atmosfer, dan iklim usaha yang mulai berkembang dalam dunia usaha.

Sulbar juga berpeluang menjadi salah satu kota pencetak pengusaha yang dinilai sangat sejalan sebagai kota penyokong bagi  pembangunan ibu kota negara baru Republik Indonesia di Provinsi Kalimantan Timur kedepan.

“ Brand marasa lebih berkonotasi memberi pemberdayaan  bagi warga negara khususnya di daerah,  dan kita berharap kedepan hal itu bisa dilembagakan paling tidak  setiap produk apapun di Sulbar mengandung  brand marasa,”  tandas mantan Deputi LAN bidang diklat.

 Masih kata Idris, para pelaku usaha hendaknya mampu berfikir progresif, inovatif dan mencari unsur-unsur terbaru sehingga setiap produk yang diciptakan mampu bersaing secara terus menerus dan tidak akan tertinggal.

“ Melalui Dinas Koperindag ini, Pemprov Sulbar akan terus menerus memberikan keterampilan kepada STM dan anak-anak muda kita, karena dunia tenaga kerja ini tidak akan pernah terselesaikan sehingga dengan adanya  kegiatan mandiri seperti ini dapat menjadi salah satu tolak ukur bagi kemajuan pengusaha kita kedepan,” sebutnya.

Kepala  Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Sulbar, Amir Maricar menyampaikan, pelatihan tersebut akan terus dilakukan secara bertahap ditiap kabupaten yang ada di Provinsi Sulbar.

" Sekiranya para pelaku usaha yang ada di sulbar diupayakan dapat lebih berkembang dari segi produksi atau dari segi pemasaran, sehingga sebagaiharapan bersama melalui pelatihan tersebut wawasan para pelaku usaha lebih luas dan memiliki daya kreatifitas dalam mengembangkan satu hingga dua produk usaha sehingga berdampak pada pengembangan perekonomian Sulbar kedepan," sebut Amir Maricar.

Masih kata Amir, dengan berpindahnya Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur, menjadi salah satu peluang besar bagi Sulbar yang perlu ditangkap dan dimaksimalkan, mengingat daerah ini jauh sebelum adanya informasi pemindahan ibu kota negara Sulbar sudah menjadi daerah penyuplai bahan pangan terbesar bagi kaltim, seperti pisang, sayur mayur, binatang ternak, dan masih banyak lagi belum lagi ditinjau dari segi jalur perairan yang dapat menguntungkan Sulbar.(Fan/Yuni))



Editor : | BN Online | Dny


News Of This Week