BN Online, Bone---Rektor UMI Makassar Basri Sodding diminta bertindak untuk membubarkan Mapala UMI," Ini tuntutan Aliansi Orda Bandung bersatu dan menggelar aksi solidaritas," dengan menyalakan lilin, orasi terbuka dan malam puisi,yang didalamnya tergabung Perhimpunan Mahasiswa Bandung- Bogor - Bekasi- Karawang - Gorongtalo -Manado - Cirebon dan Bone, Minggu 25 November 2019.
Hal ini dilakukan tidak lepas dari masalah kemanusiaan. Ketika melayangnya jiwa manusia diperlakukan tidak manusiawi.
Masalah tersebut dikatakan bukan masalah organisasi bahkan kesukuan. Tetapi hal ini adalah masalah kemanusiaan yang mencederai nama mahasiswa.
"Lanjut Hendra, mahasiswa adalah agen perubahan bukan agen pembunuh Makanya kami yang tergolong dalam aksi solidaritas ini menuntuk kepada rektorat UMI untuk tidak sekedar membekukan UKM MAPALA UMI, melihat dari rentetan kejadian yang terjadi akibat konflik tersebut," paparnya.
Masih kata Hendra, Rentetan korban jiwa yang melibatkan Organisasi Mapala UMI menjadikan sangat beralasan untuk dibubarkan dan atau tidak diakui keberadaannya di kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Ditambahkan Hendra, Beberapa daftar korban meninggal dunia, diantaranya;
1. Mapala UMI - Mahasiswa Bone (1999) Korban meninggal: Nasrullah
2. Mapala UMI - Teknik (2003) Korban meninggal: Dindong
3. Teknik - Teknik (2012) Korban meninggal: Muh Ibrahim Rauf
4. Mapala UMI - Mahasiswa Bone (2012) Korban meninggal: Geis Setiawan
5. Mapala UMI - Mahasiswa Bone (2013) Korban meninggal: Radit
6. Mapala UMI - Mahasiswa Bone (2014) Korban meninggal: Asnan
7. Mapala UMI - Mahasiswa Bone (2019) Korban meninggal: A.Fredi Akirnas
Ditambahkan Ketua KMB Arpal Andi Hendra Hendrawan menambahkan "hal ini tidak boleh terjadi lagi, maka dari itu kami menuntut pihak kepolisian Polda Sulsel untuk mengusut tuntas kasus ini dengan sebetulnya" jika hal ini tidak dapat di selesaikan maka kami mahasiswa Bone yang mengembang ilmu di Kota Bandung akan melakukan aksi yang lebih besar lagi," ungkapnya. (Edsus).
Editor : | BN Online | Dny