Jumat, 20 Desember 2019

Festival Berkuda Kodim 1425 Jeneponto, Cikal Bakal MURI dan Guinnes Word


BN Online, Jeneponto---Butta Turatea kabupaten Jeneponto memiliki ke istimewaan tersendiri diseluruh kabupaten kota disulsel,umunya diIndonesia bahkan ditingkat dunia sekalipun, pasalnya daerah ini satu satunya daerah dinegara ini, yang mayoritas penduduk pemakan daging kuda paling terbesar didunia, ini fakta yang sangat valid di lapangan.

Hal itu diungkapkan Dandim 142-5 Jeneponto, Letkol Inf. Irfan Amir saat acara pembukaan festival berkuda dan carnaval kuda dipinggir pantai karsut desa kampala,Jeneponto sulsel, Jumat 20 Desember 2019 tado siang.

Irfan Amir menjelaskan angka kebutuhan masyarakat mengkomsumsi daging kuda dalam setahun mampu menghabiskan 7.200 (Tujuh ribu dua ratus) ekor, dengan rincian setiap hari dimusim pesta,perkawinan, sunatan dan apapun sebutannya yang berbau pesta,diperkirakan dalam setiap hari masyarakat memotong kuda sekitar 20 ekor perhari atau 600 ekor perbulan jika dikalikan pertahun mencapai 7.200 ekor kuda yang dikomsumsi masyarakat.

Hal ini unik yang tentunya, belum ada dibelahan dunia manapun di daerah lain yang mampu menunjukkan masyarakatnya dapat mengkomsumsi daging kuda 7.200 ekor dalam setahun.

"Berdasarkan data yang kami peroleh, masyarakat Jeneponto dapat mengkonsumsi kuda lebih dari 20 ekor perhari" imbuhnya.

Hal inilah yang menginisiasi saya sehingga ingin menunjukkan kepada seluruh nusantara,bahwa Jeneponto ini salah satu daerah yang paling banyak mengkomsumsi daging kuda, kata Irfan Amir.

"Saya inigin menantang Museuk rekor Indonesia (MURI) dan Meseum Rekor Dunia (Guines word) untuk mensurvei dimana ada masyarakat yang seperti di Jeneponto.

Dalam sehari dapat mengkomsumsi kurang lebih 20 ekor kuda se-Kab Jeneponto.

Untuk itu melalui, event festival berkuda ini, Dandim kembali mengeksplore dan menggelorakan budaya kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Jeneponto yang tidak dimiliki oleh daerah manapun juga.

"Olehnya itu, mari kita sama-sama angkat dipermukaan bahwa budaya kearifan lokal ini hanya ada di Kabupaten Jeneponto," jelas Dandim 1425 Jeneponto.(Agus Munte)



Editor : | BN Online | Dny


News Of This Week