 |
BN.Online Bantaeng, - Ketua LSM TKP Transparansi kebijakan Pemerintah meminta kepada pihak hukum untuk mengusut proyek perpipaan yang menyambungkan antara Desa Bonto Tallasa dan kelurahan Bonto Jaya.
Pasalnya, "proyek perpipaan yang di anggarkan melalui dana APBN tahun 2009-2010 hanya menyelesaikan Bak Penampungan, sedangkan untuk pemasangan pipanya tidak di lakukan sehingga pipa sebesar tiga (3) inci yang sudah di siapkan untuk di gunakan sebagaimana mestinya hanya menjadi tiang lampu jalan di sepanjang jalan desa bonto mate'ne". Ucap Aidil Adha, Rabu 18 Desember 2019.
Menurut dia ( Aidil Adha ), "Penggunaan pipa rencana pembangunan Air perpipaan di desa bonto tallasa di mana pipa tersebut, hanya menjadi tiang lampu jalan menjadi tanda tanya, kepada penegak hukum di Bantaeng" .
"Karna sejauh ini proyek yang di duga gagal ini tidak pernah di lirik penegak hukum, kami tidak tau apakah penegak hukum tidak tau atau pura pura tidak tau". Tegas Aidil Adha.
"Karna jelas bahwa pipa yang sebesar tiga inci ini untuk pembangunan air perpipaan bukan untuk tiang lampu desa, sama halnya dengan di gunakannya pipa tersebut sebagai tiang Lampu, ini harus di perjelas apakah kepala desa membelinya atau meminjamnya untuk dijadikan sebagai tiang lampu jalan".
"Jika di beli berarti aset ini yang peruntukannya untuk pembangunan perpipaan hanya menjadi barang dagangan".Jelas Aidil Adha.
Petrus Nua Pangeso sebagai Kepala Bidang Cipta Karya, di Dinas PU Bantaeng mengungkapkan bahwa,"Secara tegas menyatakan tidak tahu menahu terkait proyek tersebut, Karna pada saat itu dia belum menjabat Kepala Bidang dan siapa leading sektornya.
"Tapi info samar - samar terdengar kalau proyek pembangunan jaringan perpipaan itu terhenti disebabkan masyarakat tidak setuju karena sumber air bakunya berasal dari desa itu". Ucap Kabid Cipta Karya
"Mereka khawatir jika proyek ini selesai Kata Kepala Bidang ini, warga bonto tallasa akan kesulitan air, tapi ini hanya kabar burung yang tak bisa di jadikan dasar informasi". Terangnya.
Editor |BN.Online Sul Sel | Edhy
