BN Online, Jeneponto---Lomba menulis berita siswa putih abu abu yang diselenggarakan oleh oleh pengurus serikat pers reformarmasi Nasionak DPC kabupaten Jeneponto yang diktuai oleh M Arief K berjalan sukses.
Pasalnya kegiatan yang dibuka oleh Dandim 1425 Jeneponto,letkol inf.Irfan Amir diaula kodim kamis 19 Desember 2019 itu dihadiri perwakilan siswa siswi SMA /seferajat sekitar 40 orang dari berbagai sekolah didaerah ini.
Dalam sambutan saat buka acara Irfan Amir yang kapasitas selaku dewan pembina dijajaran sepernas Jeneponto mengatakan,pihaknya memberiksn apresiasi yang luar biasa terhadap sepernas atas andilnya selalu melakukan kegiatan positif yang mendidik siswa bidang pengetahuan jurnalistik." kami sangat apresiaai Sepernas yang selalu mendidik siswa dibidang jurnalistik" ungkap dandim yang juga asli Jeneponto.
Pada bagian lain, Irfan Amir mengajak sepernas untuk kerjasama melaksanakan kegiatan lomba menulis siswa terkait ke arifan lokal didaerah ini,nanti kita lombakan dalam bentuk tulisan tentang kearifan lokal daerah ini,nanti sepernas jadi panitianya, dalam lomba ini,jelas Dandim 1425 Jeneponto.
Dalam lomba menulis siswa abu abu itu,jajaran panitia pelaksana yang diketuai Agussalim yang juga sekretaris sepernas DPC kab Jeneponto bersama panitia lainnya memutuskan 5 orang peserta lomba yant dapat juara dengan kategori tulisan yang tak terlepas 5W tambah 1H secara terstruktur dan sistemati,
Juara 1 diraih Reski dari Mas DDI Nurul Aziz Barobbo, juara 2 diraih nurul Afriliana dari SMAN 5 Jeneponto togo-togo juara 3 diraih andi kahlil gibran dari MAN I Jeneponto, juara harapan 1 diraih Muh Redha Nahardina dari SMAN 1 Jeneponto, dan juara harapan 2 atas nama A .putri Nurpadhila dari SMAN 10 Jeneponto Bontoramba dan semua juara diberi uang stransfor oleh sepernas dpc kab Jeneponto plus piagam penghargaan.
Sekretaris sepernas dpc Jeneponto Agussalim usai memberikan dana transfor dan menutup acara lomba, mengatakan jangan liat besar kecilnya hadiah, akan tetapi harus berpikir sejauh mana pengalaman ini kita alami untuk dipahami dan momen dalam sejarah hidup yang terjadi hanya satu sekali seumur hidup hanya saat duduk dibangku sekolah sebagai siswa di SMA, untuk itulah, kenanglah sejarah hidup ini.harapnya.(Alimuddin Turu/Agus Munte)
Editor : | BN Online | Dny