BN Online, Pasangkayu---Program Upaya Khusus (Upsus) Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) Tahun 2019 di Kabupaten Pasangkayu, Sulbar dinilai belum berjalan maksimal. Hal ini diungkapkan langsung oleh Komandan Distrik Militer (Dandim) 1427 Pasangkayu Kadir Tangdiesak saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (08/01-2020).
Menurut Kadir Tangdiesak, program upsus Pajale belum dapat berjalan maksimal dikarenakan minimnya komunikasi dari Dinas Pertanian Kabupaten Pasangkayu terkait data Pajale serta Kelompok Tani (Kapoktan) kepada kesatuannya sebagai lingkup Pengawasan sesuai MoU yang telah ditandatangani antara Kementrian Pertanian dan Panglima TNI.
"Meski Dinas tidak membuka ruang, kami tetap berupaya mengsukseskan program Upsus yang telah ditandatangani MoU-nya antara Kementrian Pertanian dengan Panglima TNI", ungkapnya.
Orang nomor satu dalam lingkup Kodim Pasangkayu ini juga menjelaskan, harusnya hasil gabah dilaporkannya setiap harinya, namun tidak dapat dilakukan karena tidak adanya data yang diberikan kepada oleh Dinas terkait.
"Sesuai dengan MoU, untuk dapat mrmaksimalkan Upsus Pajale, kami harusnya membuat laporan tiap harinya," ujarnya.
Selain itu Kadir Tangdiesak juga mengatakan, meski minim data yang dipegangnya, tidak menyurutkan niatnya dalam mengsukseskan program Upsus Pajale. Hal ini dapat dilihat dengan semangat personilnya dilapangan melalui babingsa-babingsanya yang tersebar di Desa/Kelurahan.
"Saat ini Babingsa kami telah bekerja maksimal dengan Mengajak Kelompok Tani untuk mendorong membuka lahan pertanian berupa menanam padi, Jagung maupun kedelai agar program Upsus Pajalr ini dapat berjalan dan terwujudnya harapan Pemerintah pusat untuk menjadikan Negeri ini sebagai Negara Swasembada Pangan," tutupnya. (E Syam).
Editor : | BN Online | Dny.