Kepala Sekolah Yay. Sekolah Islam Terpadu Ikhtiar Makassar “Masyita” Didampingi Bendahara BOS.
Saat awak media bn.com mendengar Informasi dari salah satu kerabat Amiruddin langsung menyambangi Yay.Sekolah Islam Terpadu Ikhtiar untuk mengklarifikasi kebenaran tersebut.
Masyita saat ditemui awak bn.com diruang kerjanya membenarkan adanya pemotongan gaji, "Kalau dapat SP2 gaji pokok di potong sebanyak 50% itu berlaku untuk seluruhnya dari atas sampai paling bawah, khusus gaji pokok saja yang lain tidak, tapi seandainya dia memperbaiki kelakuan’nya 3 bulan selesai, karena perilaku tidak dirubah jadi terus gajinya kami potong, karna melihat Prof.Zadly akhirnya kita tidak memberikan SP3," imbuhnya.
Selain itu, Masyita juga mengatakan, “Masalah gaji tidak ada yang bisa tau ini Internal Yayasan, tidak ada yang berhak mengetahui gaji-gaji di Yayasan, meskipun itu dari Depnaker karna kami tidak masuk, Yayasan itu punya UU sendiri tidak seperti perusahaan, makanya untuk sementara belum ada aturannya," tuturnya.
Amiruddin saat dihadirkan dihadapan Kepala Sekolah Masyita, tetap bersikeras tidak menerima gajinya dipotong, dia mengakui dihadapan awak media bn.com bahwa sejak bulan 5/2018 gajinya sudah dipotong, biasanya dia menerima gaji sekitar 1,4jt, dirinya mengakui sampai saat ini menerima gaji tidak seperti dulu lagi, kadang mendapat 800/900rb bahkan sampat menerima 425rb/bln, karna kesal Amiruddin malas mengambil sisa gajinya yang sampai saat ini masih ada tertinggal dikarenakan pemotongan dianggap terlalu besar.
“Bu saya buka rahasia disini, Ibu sebelumnya sudah dipecat sama Dr. Qayyum karna sering potong-potong gaji, sekarang dijalankan lagi, nanti kita buktikan di rapat yayasan”. Cetus Amir diruang Kepsek. (Red)