BN Online, Jeneponto---Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi II DPRD Kabupaten Jeneponto dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jeneponto terkait pengelolaan sejumlah pasar digelar Kamis (5/3-2020).
Namun, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jeneponto Muh.Jafar yang diharapkan bisa hadir justru absen. Tidak ada informasi yang diperoleh DPRD terkait absennya Kadis Perindag tersebut.
Ketua Komisi II DPRD Jeneponto Hanapi, SE, MM dari Fraksi PAN yang membidangi Ekonomi dan Keuangan menskorsing Rapat Dengar Pendapat karena Kepala Dinas Perindag dan jajarannya serta beberapa UPTD, Kepala pasar tidak hadir dalam rapat.
Ketidakhadiran Kadis Perindag dan jajarannya pada RDP, guna membahas pengelolaan sejumlah pasar yang menimbulkan polemik dikalangan pedagang, Ada apa dengan Pengelolaan Pasar? Kabupaten Jeneponto.
Pimpinan sidang RDP, Hanapi, SE, MM mengaku sangat kecewa dengan sikap Kadis Perindag yang tidak hadir hari ini. Apalagi ketidakhadirannya tanpa informasi ke DPRD dan dengan alasan yang jelas.
"Saya sangat kecewa, hari ini kami di DPRD telah menunggu selama kurang lebih 5 jam. Namun, Kadis Perindag tidak hadir sehingga rencananya kami akan bentuk Pantia Khusus (Pansus) terkait pengelolaan pasar, khususnya pasar Allu Bangkala guna menuntaskan persoalan yang ada", ujarnya.
Sementara itu, Aliansi Pemuda Bangkala (AMUBA) yang menemui komisi II DPRD Jeneponto untuk menyuarakan aspirasi pedagang pasar Allu diterima langsung oleh Ketua Komisi II. Hanapi, SE,MM.
Dalam pertemuan itu, Ketua Amuba Amrullah menyampaikan bahwa banyak masalah terjadi di pasar Allu diantaranya pengelolaan sampah di depan pasar yang mengganggu pengguna jalan. Dan data pengguna kios lama dan baru perlu disampaikan transparan.
"Persoalan sampah di depan pasar harus cepat diselesaikan, jangan menunggu sampai berminggu minggu baru diangkut. Kami juga minta Kadis Perindag agar transparan terkait nama nama penerima kios yang baru," tegas Amrullah. (Aswin)
Editor : | BN Online | Dny
