Jumat, 06 Maret 2020

Antisipasi Virus Corona, Pemkab Pasangkayu Perketat Pengawasan di Pelabuhan


BN Online, Pasangkayu---Demi mengantisipasi masuknya Virus Covid-19 atau lebih dikenal dengan sebutan Corona Virus, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasangkayu, Provinsi Sulbar laksanakan kegiatan Penyusunan Rencana Kontijensi Menghadapi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat ( KKM) di Pelabuhan Khususnya Pelabuhan Tanjung Bakau-Pasangkayu Wilker Belang-Belang KKP Kelas 1 Makassar, Kamis (05/02-2020).

Kegiatan ini berlangsung diruang pola Kantor Bupati yang dihadiri langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Pasangkayu Drs. H. Muh. Saal, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar Dr.Darmawali Handoko,M.Epid, Pasi Intel Kodim 1427 Pasangkayu Kapten Inf. Muhammad Barki, Kabag OPS Polres Matra Akp Iswan Mulyanto, Perwakilan Kepala PT.Tanjung Bakau Marga Sumber Faisor, Kepala KKP Palu Hasanuddin,SKM, Kesabandaran Wilker Pasangkayu Mansyur, SH, Kepala Bidan PKSE Dra.Aisyah Sufri M.Sc,PH, Kepala Imigrasi Pasangkayu Aryanto, SH dan Kepala Bea Cukai Pasangkayu Ardiyanto, S.Sos.

Dalam sambutannya, Wabup Pasangkayu Drs. H. Muh. Saal mrnjelaskan bahwa faktor resiko Penularan Penyakit yang tidak mengenal batas Wilayah maupun Negara ini, Corona Virus Disease 2019 atau biasa disebut Covid-19 yang saat ini merebak sudah membuka mata seluruh dunia betapa besarnya ancaman Virus ini.

Menurutnya, penyakit ini juga ternyata memiliki pengaruh yang begitu besar dalam kehidupan masyarakat Pasangkayu, diaman Ekonomi terganggu, Ekspor dan Impor terhambat bahkan harga Masker meningkat berkali-kali lipat.

"Dengan munculnya Virus Corona ini telah mengganggu kehidupan sosial dimana  banyaknya penolakan atau stigma terhadap orang yang datang dari negara terjangkit covid-19. Olehnya itu saya berharap Wilayah Pasangkayu harus mempersiapkan diri dari kemungkinan masuk maupun keluarnya penyakit yang dapat menyebabkan kedaruratan kesehatan masyarakat (KKM)," ungkapnya.

Muh Saal juga menjelaskan, kejadian kedaruratan kesehatan masyarakat dapat terjadi secara importasi yaitu sumber kedaruratan berasal dari luar wilayah dan Episenter yaitu sumber kedaruratan berasal dari wilayah kerja. Sehingga beliau (H Saal-red) menghimbau agar Masyarakat lebih mawas diri dan menjaga kebersihan lingkungan serta dirinya baik dalam lingkup pekerjaan maupun di dalam rumah sendiri.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar Dr.Darmawali Handoko,M.Epid, Dalam Sambutannya menjelaskan bahwa persiapan sudah dilaksanakan sejak lama, dimana menurutnya penyusunan Rencana Kontinjensi adalah bagian dari persiapan. Dimana persiapan yang dimaksud dalam tahap ini adalah persiapan yang dilakukan setelah ada informasi dari website WHO dan instruksi untuk melakukan persiapan dari National Focal Point IHR indonesia Dirjen P2P Kemenkes) karena memperhatikan di suatu daerah / negara sedang terjadi PHEIC atau kejadian yang berpotensi PHEIC.


"Adanya informasi dari website WHO dan atau instruksi untuk melakukan persiapan dari National Focal Point IHR Indonesia (Dirjen P2P Kemenkes), maka kami dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar segera menindaklanjuti dengan melakukan koordinasi kepada Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Belang Belang Mamuju dan mengambil langkah-langkah yang berkaitan dengan penanggulangan KLB/PHEIC/Wabah dengan mengacu Rencana Kontijensi yang telah disusun," ujarnya.

Adapun langkah yang di ambil, lanjut Darmawali Handoko, antara lain melakukan rapat koordinasi dalam rangka persiapan penanggulangannya berupa rencana Operasional. Sementara itu, Posko pembagian tugas dan KLB/Wabah/PHEIC walaupun belum diaktifkan tetapi harus sudah mulai untuk pemenuhan kebutuhan.

Lebih jauh Darmawali menjelaskan, dalam penyusunan Rencana Operasional  berdasarkan rencana kontijensi dan juga berdasarkan perkembangan diWilayah Pasangkayu, logistik yang dapat ditanggung oleh KKP Kelas I Makassar adalah obat-obatan, alat pelindung diri dan operasional tenaga kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsi KKP. Sementara diluar biaya dari itu ditanggung oleh pihak ASTRA dimana rencana operasional tersebut selanjutnya ditindak lanjuti oleh Posko KLB/Wabah/PHEIC Pelabuhan Pasangkayu untuk segera dipenuhi.

Tidak jauh beda yang di ungkapkan Marga Sumber Faisor sebagai perwakilan Kepala PT.Tanjung Bakau bahwa dalam melaksanakan tanggap darurat kesehatan maka perlu disusun suatu Rencana
Kontiensi secara terintegrasi baik di wilayah kabupaten/kota.

"Dalam menjaga dan Melaksanakan Pemeriksaan setiap Kapal Asing yang Masuk  pelabuhan Tanjung Bakau Khususnya lintas batas negara ini sangat penting karena upaya penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang dilakukan secara Terintegrasi," ucapnya.

Lebih jauh dijelaskannya, sebagai Pelahuhan Internasional, Pelabuhan Tanjung Bakau merupakan pintu masuk kapal yang melakukan ekspor ke luar negeri. Sehingga padatnya kedatangan kapal dari  Negara Luar, tentunya lebih ketat lagi untuk pemeriksaan Kesehatan sehingga Pihak Pelabuhan Tanjung Bakau terus melakukan kordinasi dengan Tim Kesehatan di Pasangkayu.

"Sumber daya telah dilakukan secara berkala harian dan mingguan oleh petugas di lapangan, dan jika terdapat kekurangan atau penyimpangan dalam kegiatan pengawasan di pelabuhan dapat diketahui secara cepat. Oleh karena itu perlu dibuat format Pemantauan lceklist yang merupakan pemantauan berdasarkan indikator input, proses dan output dengan standar sesuai petunjuk pelaksanaan," urainya.

Sementara itu, Kesabandaran Wilker Kab Pasangkayu Mansyur, SH, dalam sambutannya juga menjelaskan saat ini langkah pengawasan/respon terhadap sasaran (alat angkut berikut muatannya, orang/masyarakat di sekitar pelabuhan) telah dilakukan pemeriksaan sasaran untuk menentukan tingkat risikonya. Dimana Analisa yang disebabkan oleh berbagai penyakit menular maupun tidak menular dan juga bisa disebabkan berbagai kejadian, maka pengawasan/respon dalam penanggulangan PHEIC harus mengacu pedoman teknis (SOP).(E Syam)


Editor : | BN Online | Dny


News Of This Week