Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Polman, Jufri Mahmud kepada media, Selasa 24 Maret
“Pemeriksaan ini sebagai bentuk antisipasi atau menjaga kewaspadaan secara dini terkait wabah virus corona,bagi anggota DPRD dan 5 orang staf Sekretariat DPRD yang baru saja melaksanakan Kunjungan Kerja diluar daerah." ucap Jufri Mahmud.
“ Sebanyak 7 orang anggota DPRD dan 5 staf Dewan yang usai melaksanakan Kunker dari Samarinda Kalimantan dan Jakarta ,untuk memastikan semuanya baik-baik saja , Kami lakukan pemeriksaan suhu tubuh dan kesehatan lainnya , pemeriksaan ini sekaligus untuk seluruh 45 anggota Dewan ." Ucap Jufri .
Alhamdulillah, sambung Jufri dari hasil pemeriksaan suhu tubuh seluruh anggota DPRD yang usai kunjungan kerja dari Jakarta dan Samarinda dinyatakan sehat semua oleh tim medis Dinas Kesehatan dan 1 dokter umum yang melakukan pemeriksaan kesehatan bagi para anggota Dewan dan staf , dari 45 anggota Dewan , sebanyak 22 yang telah diperiksa dan di cek suhu tubuhnya , dan 23 anggota Dewan lainnya ,akan diperiksa pada hari Kamis Lusa ." Jelas Jufri.
Sehari sebelumnya Ketua DPRD Polman , secara pribadi menyambangi RSUD Polman , untuk menbagikan 6O handsanitizer bagi perawat dan dokter di IGD RSUD Polewali karena mereka adalah garda terdepan dalam penanganan virus korona yang sangat rentan terpapar virus covid 19, selain menyambangi RSUD , Ketua DPRD juga menyambangi Puskesmas Pekkabata , Wonomulyo , dan Campalagian guna membagikan 10 botol Handsanitizer ukuran saku pada tiap puskesmas .
Ditempat yang sama Kabid Pelayanan Dinkes Polman dr Andi Emy Purnama Natsir mengatakan Sejauh ini hasil pemeriksaan terhadap anggota Dewan hasilnya aman atau sehat. Namun ada beberapa anggota Dewan yang harus diobservasi mandiri karena baru saja datang dari luar kota
melaksanakan kunker,
" Kami intruksikan selama 14 hari masa observasi , kesehatannya tetap dipantau di rumah , dengan tetap jaga jarak , memakai masker. Karena pada Covid -19 biasanya banyak yang belum bergejala tapi sudah mengeluarkan Virus , ini yang kita takutkan ", Ucap dr Emy .
Jadi selama 14 hari tetap dilakukan masa observasi mandiri , tidak boleh kontak langsung dengan orang lain , sosial Distancing , dan menggunakan masker , tambah dr Emy .
Sedang untuk Alat Pelindung Diri ( APD ), pihaknya telah mengajukan usulan anggaran ke DPRD , dan pihaknya telah memesan APD tapi masih sangat terbatas hanya 5 set yang didapat dari distributor karena keberadaan APD langkah sejak Covid -19 mewabah dan pihak distributor melihat data daerah yang lebih memerlukan APD untuk menangani Covid -19," Urai dr Emy.(Yuni)
Editor : | BN Online | Dny