BN Online Makassar, -- Dua pejabat di Pemkot Makassar, yakni Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Mukhtar Tahir dan Kepala BPBD Muhammad Rusli, yang sebelumnya diistirahatkan karena dinilai lamban dalam menangani banjir akhirnya dinonaktifkan Wali Kota Makassar 'Ramdhan' Danny Pomanto. Keduanya dicopot usai hasil pemeriksaan dari Inspektorat Makassar keluar beberapa waktu lalu.
"Dicopot karena dianggap berkinerja buruk. Itu memungkinkan dalam undang-undang, apalagi saya sudah perintahkan (untuk siaga) sebelum banjir, dengan memo yang saya kirim dan itu perintah," ujar Danny kepada wartawan di Makassar, Senin (15/3/2021).
Danny mengatakan seluruh jajarannya langsung bekerja saat perintah siaga banjir dikeluarkan. Namun berbeda dengan 2 pejabat yang dicopot tersebut, mereka dinilai tidak melaksanakan tugas dengan baik hingga Makassar dikepung banjir beberapa waktu lalu.
"Saya tidak tahu dua orang ini, itu mengerti perintah atau tidak," katanya.
Danny menegaskan tidak mau mengambil risiko di kepemimpinannya dengan adanya pejabat yang dinilai bekerja tidak baik. "Saya tidak mau ambil risiko karena ada kinerja yang begitu rendah," imbuhnya.
Lebih lanjut mengaku sempat meninjau langsung warga Makassar yang terdampak banjir beberapa waktu lalu. Saat itu banyak warga yang belum tersentuh bantuan Pemkot Makassar.
"Pertama penanganan tentang konsumsi pengungsi, kedua kalau BPBD adalah penanganan kelengkapan pengungsi.
Yang pertama, laporan tentang makanan pengungsi dan pada saat saya datang, pengungsi belum makan dari pagi," paparnya.
"Padahal posisi waktu itu setengah 3 (sore), sehingga saya tangani langsung dan itu selesai, walaupun dapurnya datang sore. Tidak efektif, saya tidak mau terima alasan itu," tutupnya.
Mukhtar Tahir dan Muhammad Ruslid dinonaktifkan dari jabatannya pada Jumat (12/3) lalu. Posisi keduanya saat ini diisi pelaksana harian (Plh). Untuk Plh Kepala BPBD diisi Manai Sofyan dan Plh Kadinsos Makassar diisi Asfira Anwar, yang saat ini menjabat Sekretaris Dinsos Makassar.
Sementara itu, Mukhtar Tahir dan Muhammad Rusli yang dimintai konfirmasi terkait pencopotan dirinya enggan memberikan komentar.(*)