Hal ini terlihat saat pemaparan tim dari PSF di Kabupaten Bantaeng, Rabu, 9 Februari 2022. Dalam persentase itu, disebutkan jika SMP 1 Tompobulu mulai melangkah mandiri setelah didampingi.
"Kita ini menyentuh empat pilar pendidikan. Pilar pertama itu guru. Sekarang, guru di SMPN 1 Tompobulu ini sudah menerapkan pembelajaran aktif. Guru tidak lagi mengajar secara monoton," kata head of program Putera Sampoerna Foundation, Juliana, Rabu, 9 Februari 2022.
Dia mengatakan, pilar lainnya adalah manajemen sekolah. Saat ini, manajemen sekolah di SMPN 1 Tompobulu sudah bisa lebih teratur. Perkembangannya, orang tua sudah bisa terlibat dalam progres kemajuan siswa.
"Pilar ketiga dan keempat adalah Komite sekolah dan siswa itu sendiri," jelas dia.
Dia menambahkan, penerapan pembelajaran aktif yang dilakukan oleh guru itu juga sudah dideseminansikan ke 600 guru yang ada di Bantaeng. Jadi, kata dia, guru-guru di Bantaeng sudah bisa menerapkan pembelajaran aktif ini di sekolah mereka masing-masing.
Head of implementation, Putera Sampoerna Foundation, Agastya mengatakan, tahun selanjutnya, PSF akan mencoba menerapkan kewirausahaan di SMPN 1 Tompobulu. Siswa di sekolah ini akan dilatih untuk melihat potensi lokal kewirausahaan.
"Kita ingin agar siswa sudah bisa mengenal dunia wirausaha," jelas dia.
Bupati Bantang, DR Ilham Azikin meenyebut capaian ini adalah sebuah hal yang membanggakan. Dia berharap program ini bisa terus berlanjut dan memberikan kebaikan di Bantaeng.
"Ini demi peningkatan SDM kita di Bantaeng," jelas dia.
Sekedar diketahui, Kabupaten Bantaeng menjadi rujukan program pendidikan Lighthouse School Program (LSP) yang digelar Sampoerna University. Program LSP ini adalah program yang didesain untuk mengakselerasi peningkatan SDM guru dan siswa yang ada di Bantaeng.( Edhy Bidik Nasional )