BN Online, Jember-- Kedatangan Rombongan DPRD komisi B provinsi Jawa timur di UPT pelabuhan perikanan pantai Puger bukan tanpa sebab karena menyoroti tentang sampah pelabuhan yang tak kunjung bersih apalagi menimbulkan bau busuk yang menyengat.
Wakil ketua komisi B Habib Mahdi mengungkapkan bahwa kotornya pelabuhan perikanan pantai Puger sampai menimbulkan bau busuk terucap disela sela diskusi antara pihak pelabuhan dengan rombongan komisi B DPRD.pada Selasa (8/3/2022).
Pantauan wartawan bahwa yang hadir ada 3 orang DPRD komisi B Propinsi Jawa Timur yaitu wakil ketua ketua komisi B Habib Mahdi, Karimullah,dan Dwi Hari Cahyono,sekwan memberikan keterangan ada 5 orang DPRD terlampir didaftar hadir.
Ji Karim sebutan sehari-hari menuturkan ke wartawan bahwa kedatangan DPRD komisi B adalah kegiatan yang terjadwal mendatangi mitra kerjanya diantaranya UPT P3 Puger. DPRD komisi B menyoroti terkait sampah yang ada di UTP P3 P karena kesadaran masyarakat terkait dengan kebersihan yang kurang patuh dalam membuang sampah.
Kemudian persoalan bagaimana menata kios kios pedagang diarea Pelabuhan Perikanan Pantai Puger dan mengatur lahan parkir kendaraan,” ungkap Ji Karim
Lebih lanjut lagi Ji Karim anggota DPRD Provinsi Jawa Timur menyoroti keterkaitan beberapa waktu yang lalu adanya demo nelayan kecil di Puger melarang alat tangkap jenis Porsen ( slerek).
Masih Ji Karim, “Bahwa regulasinya tidak ada pelarangan dari pemerintah dan UU,cuma persepsi masyarakat kelompok nelayan kecil punya anggapan bahwa keberadaan alat tangkap slerek bisa mengurangi keberadaan ikan di laut.sehingga pihak UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Puger berkomunikasi aktif dengan pihak Pemkab atau perikanan dan kelautan Jember,karena soal kewenangan laut masuk di provinsi Jawa timur, kalau terkait masyarakat nya adalah domainnya pemkab. Jember,pihak UPT memberikan langkah – langkah mengakomodir semua kepentingan masyarakat nelayan dan sudah ada titik temu,” paparnya.
Kepala pelabuhan Perikanan Pantai Puger Jadmiko menyatakan Didepan wartawan bahwa “Pelabuhan perikanan pantai Puger kondisinya saat ini masih dalam penataan,” jelasnya.
“Pedagang dan nelayan berdampingan sehingga adanya penertiban kios pedagang kecil (PKL)petugas kami mulai mengatur alur Pintu keluar masuknya kendaraan,” tambahnya.
Keterkaitan dengan sampah sekitar pelabuhan adalah sampah dari masyarakat sekitar,dan kami sudah berkoordinasi dengan dengan Dinas lingkungan hidup (DLH) kabupaten Jember tetapi sampai saat ini belum ada respon, tuturnya.
Reporter : (YSP)