Penulis 
BN Online, Jakarta - Ketua Umum Aliansi Wartawati Indonesia (AWI), Andi Mulyati Pananrangi dalam konperensi persnya di Gedung Juang 45, Jumat, 10/06/2022, menyampaikan, Film Kartini Reborn kami gagas karna keperihatinan kami atas lunturnya nilai-nilai luhur peradaban leluhur bangsa ini.
"Kartini reborn kami gagas sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan moral melalui visual tentang nilai-nilai leluhur peradaban negeri ini," bebernya.
Dimana, sambungnya, semangat dan roh R.A. Kartini menjadi motivasi atas bangkitnya
perempuan Abad 21,
Kartini milenial.
Mulyati menambahkan, kami gagas film
Ini sebagai sarana untuk menyampaikan pesan moral tentang ideolagi Pancasila, tentang kecintaan terhadap tanah air ( bela negara) bagaimana peran ibu dalam menjaga ketahanan pangan
dengan Kasih.
Kata Mulyati di depan para jurnalis, film ini memperkenalkan budaya, objek-objek wisata dan kekayaan alam, dan bentuk-bentuk UMKM , seperti pengrajin ukir dan tenunan Jepara yang membutuhkan perhatian
pemerintah.
"Film ini kami gagas
Sudah menginjak tahun
Ke 2 dan Alhamdulilah
sampai saat ini belum mendapat perhatian siapapun dari pemerintah.
Dan dari instansi manapun," ungkapnya.
Sehingga AWI mengambil sikap tegas untuk melanjutkan proyek ini, "Akhirnya kami putuskan
dengan membaca Bismillah, semua biaya produksi dari urunan kami para pengurus AWI,
sutradara, crew dan artis-pun belum kami bayar (hutang)," papar Mulyati.
Harapan kami, masih kata Mulyati, setelah launching film ini kiranya mendapat perhatian dari pemerintah, donatur dan dermawan, guna melestarikan budaya dan pahlawan bangsa kita R.A. Kartini.
"Dan kami sudah bersurat ke kementerian pariwisata untuk pembuatan film Kartini reborn,dan belum ada tanggapan dari pihak kementerian pariwisata," kata Mulyati.
Menurut Kanjeng Pangeran Hadinegoro yang turut hadir, dengan ide dari AWI ini sangat klasik mari kita ambil. Kartini adalah darah biru jadi ini sangat kreatif untuk pembuatan film Kartini reborn bukan hanya Kartini saja tapi masih banyak pejuang ibu- ibu yang bisa kita angkat selanjutnya.
"Dengan adanya film Kartini reborn ini maka akan terbuka dan ini sangat penting sekali kalau kita mengenang pahlawan-pahlawan nasional khususnya kartini adalah pahlawan nasional kita," kata Dra.Elly Yunarti,MS.MM., pemerhati budaya.
Pada zamannya, dikatakan Kanjeng, Raden Ajeng Kartini tokoh pahlawan dengan zamannya tentu setelah itu juga ada zamannya. Saat sekarang ini menjadi suri tauladan dari seorang Ibu Kartini harus tahu bukan hanya Kartini saja tapi masih banyak pahlawan Nasional perempuan kita kenal seperti Ibu Fatmawati penjahit merah putih serta Ibu Tin Suharto yang mengisi kemerdekaan.
"Tokoh-tokoh perempuan ini tetap harus kita muliakan dan kita akan mengangkatnya menjadi film selanjutnya,"ujar Krisna selaku co produser film Kartini reborn.
Semangat dari Ibu Raden Ajeng Kartini, jelas Kanjeng, dengan karyanya "Habis Gelap Terbitlah Terang" adalah kekinian dengan era milenial ini yang semuanya akan serba serba yang sangat tangguh Serba canggih dengan era digital sebagai perempuan kemasa kinian.
"Mari kita sama-sama kita hadir disini kita dan kita berharap dengan adanya media online untuk mengangkat seni dan budaya bangsa Indonesia," tutur Mulyati.
Saya , kata Mulyati, sebagai produser dan penanggung jawab film ini bersemangat dan perempuan Indonesia, dia bisa mandiri kita mau mengangkat dari Raden Ajeng Kartini kita mau mulai dari sana dan kedepannya juga kita akan mengangkat nanti tokoh-tokoh wanita, Insya Allah.
"Kartini reborn kami gagas sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan moral melalui visual tentang nilai-nilai leluhur peradaban negeri ini," bebernya.
Dimana, sambungnya, semangat dan roh R.A. Kartini menjadi motivasi atas bangkitnya
perempuan Abad 21,
Kartini milenial.
Mulyati menambahkan, kami gagas film
Ini sebagai sarana untuk menyampaikan pesan moral tentang ideolagi Pancasila, tentang kecintaan terhadap tanah air ( bela negara) bagaimana peran ibu dalam menjaga ketahanan pangan
dengan Kasih.
Kata Mulyati di depan para jurnalis, film ini memperkenalkan budaya, objek-objek wisata dan kekayaan alam, dan bentuk-bentuk UMKM , seperti pengrajin ukir dan tenunan Jepara yang membutuhkan perhatian
pemerintah.
"Film ini kami gagas
Sudah menginjak tahun
Ke 2 dan Alhamdulilah
sampai saat ini belum mendapat perhatian siapapun dari pemerintah.
Dan dari instansi manapun," ungkapnya.
Sehingga AWI mengambil sikap tegas untuk melanjutkan proyek ini, "Akhirnya kami putuskan
dengan membaca Bismillah, semua biaya produksi dari urunan kami para pengurus AWI,
sutradara, crew dan artis-pun belum kami bayar (hutang)," papar Mulyati.
Harapan kami, masih kata Mulyati, setelah launching film ini kiranya mendapat perhatian dari pemerintah, donatur dan dermawan, guna melestarikan budaya dan pahlawan bangsa kita R.A. Kartini.
"Dan kami sudah bersurat ke kementerian pariwisata untuk pembuatan film Kartini reborn,dan belum ada tanggapan dari pihak kementerian pariwisata," kata Mulyati.
Menurut Kanjeng Pangeran Hadinegoro yang turut hadir, dengan ide dari AWI ini sangat klasik mari kita ambil. Kartini adalah darah biru jadi ini sangat kreatif untuk pembuatan film Kartini reborn bukan hanya Kartini saja tapi masih banyak pejuang ibu- ibu yang bisa kita angkat selanjutnya.
"Dengan adanya film Kartini reborn ini maka akan terbuka dan ini sangat penting sekali kalau kita mengenang pahlawan-pahlawan nasional khususnya kartini adalah pahlawan nasional kita," kata Dra.Elly Yunarti,MS.MM., pemerhati budaya.
Pada zamannya, dikatakan Kanjeng, Raden Ajeng Kartini tokoh pahlawan dengan zamannya tentu setelah itu juga ada zamannya. Saat sekarang ini menjadi suri tauladan dari seorang Ibu Kartini harus tahu bukan hanya Kartini saja tapi masih banyak pahlawan Nasional perempuan kita kenal seperti Ibu Fatmawati penjahit merah putih serta Ibu Tin Suharto yang mengisi kemerdekaan.
"Tokoh-tokoh perempuan ini tetap harus kita muliakan dan kita akan mengangkatnya menjadi film selanjutnya,"ujar Krisna selaku co produser film Kartini reborn.
Semangat dari Ibu Raden Ajeng Kartini, jelas Kanjeng, dengan karyanya "Habis Gelap Terbitlah Terang" adalah kekinian dengan era milenial ini yang semuanya akan serba serba yang sangat tangguh Serba canggih dengan era digital sebagai perempuan kemasa kinian.
"Mari kita sama-sama kita hadir disini kita dan kita berharap dengan adanya media online untuk mengangkat seni dan budaya bangsa Indonesia," tutur Mulyati.
Saya , kata Mulyati, sebagai produser dan penanggung jawab film ini bersemangat dan perempuan Indonesia, dia bisa mandiri kita mau mengangkat dari Raden Ajeng Kartini kita mau mulai dari sana dan kedepannya juga kita akan mengangkat nanti tokoh-tokoh wanita, Insya Allah.
Muluati juga menyampaikan harapannya agar setelah ini kiranya mendapat perhatian dari pemerintah dan dermawan.
"Tokoh pahlawan nasional akan kita jadikan film-film nasional dan wajib ditonton untuk SD, SMP dan SMA," tutupnya.
Artis pendukung film Kartini Reborn adalah Farid dan Mutiara, kita akan bawa ke Jepara dan artis Jepara juga akan kita libatkan juga pemeran bapak Kartini adalah Kanjeng Pangeran Norman.
Para pendukung film Kartini Reborn:
Drs.Mochtar Suroso
Andi Mulyati SE (Produser)
Trisna Devita SH Co Produser
(Produser Eksekutif Zaenal Arifin)
Dra.Elly Yunarti,MS.MM.
Purna tugas Kemendagri (pemerhati budaya).
(lin/dar).
