Pusat Kajian Kebudayaan Gayo Kembali Menggelar Bincang Kopi.
BN OnAceh Tengah-Pusat Kajian Kebudayaan Gayo kembali menggelar Bincang Kopi. “Ini seri kedua perbincangan tentang kopi Gayo dan kegiatan ke-17 selama dua bulan tiga minggu. Seri #1 membahas penelitian mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB), kopi secara ekonomi, spesies kunci budaya, dan pelestarian budaya Gayo melalui kopi dalam era digital. Sekarang, fokus pada pengembangan kopi Gayo,” kata Yusradi Usman al-Gayoni, Ketua Pusat Kajian Kebudayaan Gayo, Minggu (19/6/2022).
Bincang kopi seri #2, ungkap Yusradi, diisi Dosen Agroteknologi Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon, Ir. Mulyono, M.P. “Bagaimana mengembangkan kopi Gayo dengan luas perkebunan yang ada, sekitar 105.075 hektar di seluruh Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Gayo Lues, dan Kabupaten Bener Meriah. Kalau untuk perluasan ke depannya, sulit. Pasalnya, terkendala hutan lindung. Itu yang jadi fokus pembahasan bincang seri #2 ini,” tegas Yusradi.
Selain sebagai akademisi di Universitas Gajah Putih (sejak tahun 1990), jelas Yusradi, Ir. Mulyoni, M.P. merupakan seorang Penyuluh Pertanian Tenaga Harian Lepas (THL-TBPP) Kementerian Pertanian sejak tahun 2007 dan alumnus Program Pascasarjana Konservasi Sumberdaya Lahan Universitas Syiah Kuala (USK), tahun 2013. “Baru-baru ini, Pak Mulyono juga meneliti tentang kopi Gayo dan sudah menerbitkannya dalam bentuk buku dengan judul Ekstentsifikasi dan Intensifikasi Budidaya Kopi,” sebut Yusradi.
Kegiatan Bincang Kopi Seri #2 Pusat Kajian Kebudayaan Gayo akan digelar secara daring melalui Zoom Meeting, Senin malam, 20 Juni 2022, jam 19.30-21.00 WIB, dengan moderator: Yusradi Usman al-Gayoni, Master of Ceremony: Eka Mawartina, S.P. (Alumnus Agribisnis Unsyiahkuala), dan bisa diikuti melalui tautan Zoom Meeting
https://us02web.zoom.us/j/83810712807?pwd=Yk12ZVVwdXRWdVJWOEkrZ203bGZTdz09, Meeting ID: 838 1071 2807, dan Passcode: 053350
Penulis : Aharuddin
Editor : Riga Irawan Toni