BN Online Makassar, 15 Februari 2023 -- Cuaca ekstrem yang melanda Kota Makassar beberapa hari terakhir membuat pasokan bahan pokok ke wilayah kepulauan terhambat.
Di Pulau Kodingareng, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, misalnya ombak tinggi membuat pasokan bahan makanan sulit menjangkau wilayah ini.
“Tidak ada kapal ke Makassar, warga pulau terjebak,” kata Erika, warga Kodingareng, Selasa (14/2/2023)
Berbeda dengan wilayah lain yang mengalami banjir, Pulau Kodingareng justru tak terdampak banjir. Namun, masalah lain itu muncul.
Erika mengungkapkan, bahwa bila dalam beberapa hari ombak masih kencang, warga terancam kehabisan bahan pokok.
Ia pun berharap ada perhatian khusus dari Pemerintah Kota Makassar.
“Ombak tinggi sekali, angin kencang terus,” tuturnya.
Warga Pulau Kodingareng bila dalam keadaan normal memang tiap hari ke kota untuk membeli keperluan bahan pokok.
“Tiap hari beli sayur-sayuran, tabung gas, kalau beras palingan 3-4 hari,” ucapnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca buruk akan meliputi Kota Makassar dan beberapa daerah di Sulsel hingga 16 Februari.
“Hingga tanggal 16 Februari, itu masih berpeluang terjadi hujan kategori lebat, hingga sangat lebat,” kata Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah IV Makassar Hanafi Hamzah.
Intensitasnya mencakup 101 hingga 151 mm. Pihaknya telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat terkait kondisi ini di mana akan terjadi pasang air laut, ombak tinggi, angin kencang hingga hujan lebat.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan ada 11 wilayah kepulauan di Makassar. Ia mengatakan saat ini wilayah kepulauan dalam kondisi aman dari banjir.
“Saya dapat laporan dari Lurah Kodingareng, itu baik-baik saja,” katanya.
Danny juga memperingatkan masyarakat untuk tidak lengah. Ia memprediksi hujan lebat akan kembali terjadi pada hari ini Rabu (15/2/2023).
“Sesuai prediksi ramalan cuaca BMKG, hujan ekstrem akan kembali pada Rabu dini hari tepatnya pukul 02.00 dini hari hingga pukul 10.00 pagi,” kata Danny, Selasa (14/2/2023).(*)