Dalam kesempatan itu, Ilham Azikin membeberkan sejumlah fakta dari yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Dia menyebut, data ini adalah data resmi yang menggambarkan pertumbuhan ekonomi Bantaeng yang melaju pesat dalam beberapa tahun terakhir.
"Kami izin melaporkan, pertumbuhan ekonomi kita berada di jajaran enak besar di Indonesia. Lima daerah di atasnya itu adalah daerah pertambangan. Kita di Bantaeng tidak memiliki tambang," kata dia.
Bupati bergelar doktor pemerintahan ini membeberkan jika pertumbuhan ekonomi ini berbanding lurus dengan lima indikator makro pembangunan di Bantaeng. Mulai dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). "Pertumbuhan ekonomi ini semua berbading lurus dengan lima indikator makro di data BPS ini," kata dia.
ILham Azikin menyebut, Sektor Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan Kelautan adalah sektor paling besar penyumbang pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, program-program pemerintah kedepan akan terus berfokus untuk melakukan intervensi dan melindungi sektor-sektor ini.
"Sektor Industri adalah sektor kedua dengan penyumbang PDRB terbesar kedua di Bantaeng," jelas Ilham Azikin.
Dia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Bantaeng juga akan terus mendorong terciptanya iklim investasi di Bantaeng. Melalui Kawasan Industri Bantaeng (KIBA), pemerintah Kabupaten Bantaeng akan mendorong investasi untuk terus tumbuh.
"Kami akan tetap ramah terhadap investasi yang ingin membangun Bantaeng lebih baik kedepan," jelas dia.
Sejumlah anggota komisi XI hadir dalam pertemuan itu. Mereka di antaranya adalah I Gusti Agung Rai Wirajaya, Masinton Pasaribu, Jefry Romdoni, Sitti Mufattahah, Harmusa Oktaviani dan Anis Byarwati. Selain itu, hadir pula Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung dan Kepala Departeman Sistem Pemnayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta. Para anggota DPR RI yang hadir dalam pertemuan itu, mengaku kagum dengan prestasi yang diraih oleh Pemerintah Kabupaten Bantaeng.
Sekedar diketahui, laju pertumbuhan ekonomi Bantaeng pada 2022 mencapai 15,45 persen. Angka ini adalah sejarah. Untuk pertama kalinya, Bantaeng menyentuh laju pertumbuhan ekonomi sebesar itu. Selain itu, Bantaeng juga sekaligus menjadi daerah pertama di Sulsel yang menyentuh laju pertumbuhan di angka 15,45 persen. Pada 2010 lalu, Luwu Timur pernah mencatat laju pertumbuhan ekonomi sebesar 13,19 persen. Capaian ini terjadi berkat industri pertambangan yang ada di Sorowako. Selain Luwu Timur, Kota Makassar pernah mencapai angka tertinggi laju pertumbuhan ekonomi sebesar 10,52 persen pada 2009 silam. Kabupaten Maros pada 2011 silam juga menyentuh 11,24 persen.
Sumber Humas Pemda Bantaeng
Editor Edhy Bidik Nasional