BN ONLINE MAKASSAR--Sepandai pandainya tupai melompat pasti jatuh juga, begitu kira
kira pribahasa yang ditujukan ke sejumlah oknum siswa/siswi yang diduga
memalsukan data demi bisa sekolah yang dia ( Red siswa ) idam idamkan dan
kemungkinannya siswa/siswi yang terungkap melakukan pelanggaran akan di jatuhi
sangsi tegas.
Pekan lalu, Ombudsman Perwakilan Sulawesi Selatan (Sulsel)
mengungkap 99 siswa dari 4 SMA negeri di Makassar lulus Penerimaan Peserta Didik
Baru (PPDB) jalur zonasi tahun 2023 karena manipulasi data kependudukan.
Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel pun akan mengusut dugaan
kecurangan tersebut. “Yang jelasnya semua hal yang disampaikan Ombudsman itu
mau kita tindaklanjuti. Sementara ini kita proses karena belum kami diberikan
data itu,” ujar Kepala Disdik Sulsel Iqbal Najamuddin kepada awak media , Jumat
(18/8/2023).
Namun, Iqbal mengaku sudah ada koordinasi awal terkait temuan
Ombudsman tersebut. Pihaknya akan mempersiapkan mekanisme sanksi jika ada pihak
yang terbukti melakukan pelanggaran.
“Nanti mekanismenya ada hukuman atau apa, karena kami sudah
diskusi sama Ombudsman itu harus ada model hukuman apa dalam bentuk apa itu
yang mau kita tindaklanjuti,” tambahnya.
Pihaknya juga akan memanggil orang tua atau wali peserta didik
yang diduga melakukan pemalsuan data. Disdik Sulsel akan fokus mengumpulkan
bahan keterangan lebih dulu, termasuk ke pihak sekolah yang disebutkan
Ombudsman Sulsel.
“Kami mau lihat dulu, jadi kami mau panggil dulu orang tuanya.
kepala sekolah sudah kita arahkan untuk panggil orang tuanya, nanti kami mau
kasih pilihan mereka,” tutur Iqbal.
Iqbal pun belum mau berspekulasi soal siapa yang melakukan
pelanggaran. Pihaknya tidak bisa serta merta menyalahkan siswa yang sudah terlanjur
lulus.
“Mungkin kan bukan siswanya yang anu (melakukan kecurangan),
mungkin orang tuanya. Jadi orang tuanya mungkin, yang bagaimana model, mungkin
perlu ditindak lanjuti ke ranah hukum nanti itu kami diskusikan dengan
Ombudsman,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sulsel Ismu
Iskandar mengungkap dugaan manipulasi data kependudukan dalam PPDB Sulsel 2023.
Hal ini dilakukan agar peserta didik bisa lulus dalam sekolah pilihannya saat
pendaftaran jalur zonasi.
“Ada beberapa bentuk pelanggaran yang teridentifikasi yang
dilakukan oleh orang tua wali terkait dengan rekayasa data, terkait dengan
kependudukan ini,” ungkap Ismu saat konferensi pers di kantornya, Rabu (16/8/2023).
Dugaan kecurangan itu ditemukan usai memeriksa 4 SMA negeri di
Makassar menindaklanjuti laporan warga, yakni SMAN 2 Makassar, SMAN 3 Makassar,
SMAN 5 Makassar, dan SMAN 11 Makassar. dari total 720 siswa yang lulus untuk
kuota jalur zonasi di 4 sekolah tersebut, Ombudsman menemukan 99 siswa bermasalah.
“Ada 99 data siswa yang bermasalah,” tutur Ismu. Ismu lantas
merincikan dari 99 peserta didik bermasalah itu di antaranya 36 siswa yang
dinyatakan lulus di SMAN 2 Makassar. Sementara di SMAN 3 Makassar 16 orang,
SMAN 5 Makassar 30 orang, dan SMAN 11 Makassar 17 siswa.
Ditempat terpisah LSM Lingkar Indonesia ( LIRI ) menanggapi
persoalan tersebut,melalui ketuanya, Sirajuddin via chat sabtu ( 19/8/23 )
mengatakan, “Dugaan kecurangan PPDB jalur zonasi jangan cuma diusut di 4
sekolah saja SMAN 2, SMAN 3, SMAN 5 dan SMAN 11, sekolah yg lain juga harus
diusut seperti SMAN 1, SMAN 17, SMAN 21 diduga banyak kecurangan dijalur
zonasi, jalur prestasi dan jalur akademik.
Sira menduga,banyak siswa yg lulus jalur prestasi dan akademik
tidak sesuai,” kepada ombusman ini ada laporan bahwa beberapa oknum verifikator
sekolah di duga melakukan kecurangan,coba periksa nilai yang dipengumuman
kelulusan akan tidak sesuai dengan nilai yang ada dirapor siswa tersebut diduga
banyak oknum panitia bagian verifikator di hampir semua sekolah bermain untuk
meluluskan calon siswa titipan ungkap ketua LSM LIRI.(**)