BN ONLINE MAKASSAR--Pemerintah
Kota (Pemkot) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menganggarkan pembuatan sumur
bor untuk mengatasi dampak kekeringan. Setiap sumur bor menelan anggaran Rp 900
juta dengan asumsi dapat mengaliri air bersih ke 100 rumah warga.
"Jadi itu penyalur kecil, ada jaringan
sambungnya langsung ke rumah warga, itu sekitar 50 rumah, 100 rumah lagi malah,"
kata PPTK Air Bersih Bidang Bina Teknik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar
Nuraeni Bakirman kepada awak media, Selasa (19/9/2023).
Nuraeni menuturkan anggaran sumur bor senilai Rp
900 juta ini tidak hanya untuk melakukan penggalian saja. Dia menyebut
pembangunannya juga mencakup pengadaan alat operasional.
"Iye, ada penampungannya di atas kita
bikinkan, rumah pengelolah, buat mesinnya untuk simpan mesin itu panel
listriknya," terangnya.
Dia menyebut sumur bor ini dibangun dengan luas
4,5 x 4 meter. Sementara kedalamannya mencapai 150 meter.
"Receivernya kan dua lantai, untuk
mengevaluasi itu kan luas lahannya 4,5 × 4 (meter). Untuk kedalamnya 150
(meter)," ucapnya.
Lebih jauh, Nuraeni mengatakan sumur bor ini
dapat dikembangkan setelah pembangunannya selesai. Pengelolaan akan diserahkan
kepada warga.
"Bisa juga lagi dikembangkan setelah
selesai dilaksanakan, ini dikasih lagi masyarakat untuk kelola dan katanya juga
murah. Di masyarakat itu tergantung juga, tapi ini kan lebih murah dari PDAM.
Ini kan juga dikatakan masyarakat yang kurang mampu," ujarnya.(**)