Kamis, 01 Agustus 2024

Seniman diBantaeng Kenalkan Suku Budaya Sulawesi Melalui Workshop 3D Papercraft,

Tags


BN Online Bantaeng – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 3 Bantaeng gelar workshop 3D papercraft berkolaborasi dengan seniman di Bantaeng. 


Mengusung tema “Merakit Budaya dengan Papercraft” acara ini dihadiri oleh puluhan siswa-siswi dari berbagai jurusan, khususnya jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Berlokasi di Aula SMKN 3 Bantaeng, Kamis 25 Juli 2024.


Turut hadir dalam kegiatan workshop desain dan pameran 3D papercraft Ahmad Uliya S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah, Nirman S.Pd., selaku Ketua Program Desain Komunikasi Visual (DKV), A. Syarif Hidayatullah S.Pd.,M.Pd., selaku pemateri workshop, serta Bapak/Ibu guru jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV).


Workshop ini terselenggara berkat Kerjasama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX. A. Syarif Hidayatullah selaku pemateri dalam kegiatan workshop desain dan pameran 3D papercraft terpilih sebagai penerima Fasilitasi Penerima Kebudayaan (FPK) tahun 2024 tahap 2 gelombang 1.


Acara kegiatan workshop desain dan pameran 3D papercraft dibuka secara resmi oleh Ahmad Uliya S.Pd. selaku Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan. 


Dalam sambutannya beliau menekankan para siswa-siswi untuk bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan ini. 


“Kami sangat berharap workshop ini bisa memotivasi para adek-adek untuk terus belajar. Kami juga berharap tidak hanya kegiatan di jurusan DKV saja, melainkan bisa di jurusan-jurusan yang lain. Apalagi Pak Syarif ini adalah alumni dari sekolah kita juga,” Ungkapnya.


Seperti diketahui, papercraft sendiri sering juga disebut sebagai seni merakit kertas dari hasil desain 3 dimensi menggunakan berbagai software yang kemudian di print di atas kertas. Tentunya berbeda dengan origami, papercraft ini perlu kreativitas tersendiri. 


Membutuhkan gunting dan lem untuk membentuk 3 dimensi sesuai perancangan awal. Adapun bentuk yang dibuat dalam workshop ini adalah karakter-karakter Papercraft Toys pakaian adat suku-suku di Sulawesi Selatan. Diantaranya suku Bugis, Toraja, Makassar, Mandar, dan Kajang.


Adanya workshop desain dan pameran 3D papercraft ini salah satunya untuk melatih imajinasi para siswa-siswi agar terbiasa membuat karya kreatif dan inovatif. 


“Wah, sangat senang sekali. Karena dapat ilmu baru juga, dapat tukar pikiran dan ide dengan teman-teman di sekolah, dan juga dapat kesempatan untuk konsultasi hasil karya yang sudah saya buat,” tutur Sasa, salah seorang peserta workshop. 


Hasil akhir dari kegiatan workshop ini diharapkan siswa-siswi dapat memahami tahapan pembuatan papercraft. 


Selain itu juga mampu membuat papercraft sesuai dengan selera untuk dibuat merchandise atau sebagai hadiah baik untuk wisatawan lokal maupun asing. Kegiatan workshop ini sebagai upaya pelestarian kebudayaan dengan menjadikan papercraft sebagai media pelestari budaya sekaligus media untuk memperkenalkan budaya Indonesia di mancanegara khususnya budaya di Sulawesi Selatan.


Penulis: Abas Fauzi

Editor Edhy Bidik Nasional 



News Of This Week