![]() |
Korban semasa hidup dan saat akan diberangkatkan ke Pemakaman Umum. (Foto : Hari) |
KEDIRI JATIM, BIDIK NASIONAL MEDIA GROUP - Putra Hidris Rayyan, seorang pelajar kelas XI SMA Negeri 1 Pare atau lebih dikenal dengan SMANSA Pare, tewas usai diduga menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok pemuda diduga oknum anggota perguruan silat di Jalan Raya Pagu, Senin (24/3/2025) dini hari.
Tak hanya itu dua rekannya mengalami luka-luka dan masih dirawat di Rumah Sakit.
Berdasarkan informasi, korban yang pernah ber sekolah di SD Islam NU Pare JL. Makam Ngeblek, Pelem lulusan tahun 2020 ini bersama rekannya akan pulang ke Pare setelah berkumpul dan bermain di Simpang Lima Gumul (SLG) pukul 00:30 Wib.
Saat perjalanan, mereka berpapasan dengan sekelompok pemuda yang membawa senjata tajam. Seketika gerombolan itu berbalik arah dan mengejar korban.
Naas salah satu sepeda motor yang dikendarai korban dan temannya jatuh. Karena panik 1 sepeda motor jatuh, Rayyanpun jatuh dari boncengan temannya yang memakai helm bertuliskan PN yang dikira dari Perguruan Silat Pagar Nusa, terjatuh dan menjadi sasaran pengeroyokan .
Setelah jatuh, anak yatim yang bapaknya meninggal 12 tahun silam itu bersama 2 orang temannya dihajar gerombolan tersebut.
Rekannya yang sempat melarikan diri kembali kelokasi dan menemukan Rayyan dalam kondisi tak sadarkan diri dengan darah mengucur dari telinga dan hidungnya.
Rayyan kemudian dilarikan ke RSUD Simpang Lima Gumul (SLG) dalam kondisi kritis. Sementara dua rekannya mendapatkan perawatan di RSUD Pelem, Pare.
Namun, nyawa Rayyan tak tertolong. Ia menghembuskan napas terakhir pada Selasa pagi dan telah dimakamkan siang harinya.
Kanit PPA Satreskrim Polres Kediri Ipda Hery Wiyono, menyatakan bahwa polisi masih melakukan penyelidikan.
“Pelaku masih dalam lidik,” terangnya.
Jurnalis : Hari